Jumat, 25 Desember 2009

Wasiat Agung Luqmanul Hakim Kepada Anaknya

. Jumat, 25 Desember 2009

Allah Subhana Wata'ala berfirman:
واِذ قال لقمان لابنه وهو يعظه " dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya seraya menasehatinya..." (QS Luqman : 13).
ini adalah wasiat yang agung yang Allah ceritakan tentang Luqmanul Hakim. diantara nasehat Luqman adalah:
1) wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah (Syirik). sesungguhnya syirik itu adalah kedzaliman yang besar. (QS Luqman: 13).

hati-hatilah terhadap syirik kepada Allah dalam melaksanakan ibadah kepadaNya seperti meminta kepada orang yang telah mati, atau hal-hal ghaib,karena Rasulullah telah bersabda: " Doa itu adalah ibadah" (HR. Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih).
dan ketika turun firman Allah:
الذين أّ منوا ولم يلبسوا اِيمانهم بظلم
" dan orang-orang yang beriman dan mereka tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan kedzaliman" (QS Al An'am: 87).
kaum muslimin pada saat itu menjadi bimbang dan ragu, merekapun berkata: " wahai Rasulullah siapa diantara kami yang tidak pernah mendzalimi dirinya sendiri....?" lalu Rasulullahpun menjawab: " bukan itu yang dimaksud, dzalim disini adalah syirik, apakah kalian tidak pernah mendengar nasehat Luqman kepada anaknya : wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah (syirik). sesungguhnya syirik itu adalah kedzalin yang sangat besar" (HR. Bukhari dan Muslim).

2) dan akami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tuanya : ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan menyapihnya selama dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah tempat kembalimu. (QS. Luqman : 14)

begitu besarnya hak kedua orang tua sehingga Allah sering menggandengkan perintah untuk menyembah dan mengesakan-Nya dengan perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua seperti pada ayat ini. berbakti kepada keduanya merupakan amalan yg sangat mulia hingga Rosulullah Sollallahu Alaihi wa Sallam menempatkannya lebih dulu dari pada jihad di jalan Allah, dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa seorang pemuda datang kepada Nabi meminta izin untuk ikut berjihad, Nabipun bertanya kepadanya " apakah kedua orang tuamu masih hidup..?" pemuda itupun menjawab, ya maka Nabipun Bersabda " maka pada merekalah kamu berjihad " maksudnya adalah berbakti kepada keduanya......dan durhaka kepada keduanya merupakan dosa besar yang akan membinasakan seorang hamba kecuali ia bertobat kepada Allah dan meminta Maaf kpd kedua orang tuanya apabila mereka masih hidup. seorang ibu mengandung anaknya dengan susah payah, sedangkan seorang ayah mempunyai kewajiban mencari nafkah, maka hendaknyalah seorang anak berterimakasih kepada Allah kemdian kepada kedua orang tuanya.

3) dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu , maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudia hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerajakan..(QS. Luqman : 15)

Ibnu katsir berkata, " jika meraka berdua memaksamu untuk mengikuti agama mereka, maka janganlah kamu ikuti, dan hendaklah kamu tetap bergaul dengan mereka dengan cara yang ma'ruf didunia dan ikutilah jalan orang-orang mu'min. Nabi menguatkan hal ini dalam hadistnya : لا طا عة لأحد في معصية الله, ءانّما الطاعة في المعروف
" tidak ada ketaatan kepada seseorang dalam kemaksiatan kepada Allah, akan tetapi ketaatan itu adalah dalam hal yang ma'ruf..."

4) (Luqman berkata) : " hai anakku,sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi berada dalam sebuah batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya) sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui ". (QS :Luqman:16)

Ibnu Katsir berkata : sesungguhnya kedzliman atau kesalahn walaupun seberat dzarrah Allah akan memperlihatkannya nanti di hari kiamat ketika diletakkannya timbangan keadilan dan Allah akan memberikan balasan (pada setiap manusia) jika (perbuatannya) baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan jika perbuatannya jelek maka akan dibalas dengan kejelekan pula.

5) " wahai anakku dirikanlah Shalat " yaitu tunaikan rukun-rukunnya dan kewajiban-kewajibannya dengan khusyu'.

6) " dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar ". yaitu dengan lemah lembut dan menghindari kekerasan.

7) " bersabarlah terhadap apa yang menimpamu "
dia tahu bahwasanya orang yang beramal ma'ruf dan nahi mungkar akan mendapatkan celaan dan siksaan maka dari itu Allah memerintahkan agar sabar untuk menghadapinya. Rasulullah Alaihissholatu Wassalam bersabda : " seorang mukmin yang bergaul dengan manusia, kemudian mereka sabar terhadap celaan mereka lebih baik dari seorang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar terhadap celaan mereka ". (HR. Ahmad)

اِنّ ذالك من عزم الأمور

" sesungguhnya yang demikian itu termasuk termasuk hal-hal yang (diwajibkan) oleh Allah ". (QS : Luqman : 17). sabar dalam menghadapi celaan manusia merupakan perkara yang diwajibkan.

8) " dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manuisa ". (QS : Luqman : 18). jangan kau palingkan wajahmu dari manusia ketika kamu berbicara dengan mereka, atau mereka sedang berbicara denganmu, karena hal itu menandakan peremehanmu terhadap mereka, dan rasa sombongmu terhadap mereka, akan tetapi hendaklah kamu berlemah lembut dan hadapkan wajahmu (ketika berbicara) kepada mereka. Nabi Alaihisholatu Wassalam bersabda : " senyummu di depan saudaramu adalah Shadaqah " (HR. Tirmidzi)

9) " dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh ". (QS : Luqman : 18) yaitu dengan membanggakan diri lalu meremehkan (menghina) orang lain.

10) " dan menunduklah kamu dalam berjalan " (QS : Luqman : 19) maksudnya berjalanlah kamu dengan sederhana (tidak sombong), tidak lambat dan tidak pula telalu cepat.

11) " dan rendahkanlah suaramu ". (QS : Luqman : 19) maksudnya jangan kamu berlebih-lebihan dalam berbicara dan jangan kamu tinggikan suaramu pada hal yang tidak bermanfaat oleh sebab itu Allah berfirman yang artinya " sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai ". (QS ; Luqman : 19) Mujahid berkata : sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai yaitu berlebih-lebihan dalam meninggikan suaranya sehingnga menyerupai suara keledai, dan Allah tidaklah menyukai hal ini, dan perumpamaan ini menandakan (pelarangan) meninggikan suara (melebihi batas) dan akan mendapatkan celaan yang sangat jelek karena Rasulullah bersabda : " bukan dari golongan kami orang yang melakukan kejelekan, dan orang yang menarik lagi pemberiannya bagaikan seekor anjing yang menelan kembali muntahannya ". (HR. Bukhari). dan beliau juga bersabda yang artinya : " jika kalian mendengar suara ayam berkokok, maka mohonlah (kebaikan) kepada Allah, karena ia sedang melihat malaikat,dan jika kalian mendengar ringkikan keledai maka mintalah perlindungan kepada Allah (daru gangguan Syetan) karena ia sedang melihat Syetan " (HR. Bukhari dan Muslim)

lihat tafsir Ibnu Katsir jilid 3, hal.: 446. . .!!






0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com