wanita identik dengan sifat lemah lembutnya namun, di balik kelemahan dan kelembutan mereka tersimpan kekuatan yang bisa menundukkan laki-laki walau dia adalah seorang panglima perang atau gladiator atau bahkan seorang raja sekalipun. sudah banyak sejarah yang menceritakan kehancuran sebuah kerajaan besar hanya dikarenakan seorang wanita dan seorang penguasa yang tunduk dibawah kaki seorang wanita.
pada zaman jahiliyah dulu para wanita benar-benar berada dalam masa yang sangat sulit, bagai mana tidak namanya saja masa jahiliyah dimana kebodohan dan penindasan merajalela sehingga hampir tidak ada perbedaan antara hewan dan manusia waktu itu. wanita di anggap sesuatu yang tidak berharga, mereka hanya dijadikan pemuas nafsu belaka parahnya lagi mereka dianggap sebagai pembawa 'aib itu terbukti tatkala salah seorang dari mereka dikabari bahwa istinya melahirkan anak perempuan maka seketika wajahnya memerah karena malu dan ia pun tak segan-segan mengubur anak perempuan itu hidup-hidup.
bukan hanya itu pada masa itu juga seorang anak laki-laki berhak menikahi istri-istri dari ayahnya, sebagaimana yang kita ketahui orang-orang pada masa itu sangat jarang memiliki istri satu rata-rata berpoligami bahkan ada yang sampai sepuluh istri contohnya saja seorang sahabat yang baru masuk islam memiliki istri sepuluh Nabi pun memerintahkannya untuk mentalak sebagian dan menyisakan empat saja.
namun tatkala Islam datang Rahmatun lil'alamin kemuliaan pun datang tidak hanya kepada kaum pria saja tapi juga kaum wanita bahkan makhluk hidup lainnya. namanya juga Rahmatun lil'alami ya... pastinya secara menyeluruh ( Universal) hhehehe. maka kaum wanitapun merdeka dari penindasan. Allah melarang apa-apa yang menyebabkan terinjak-injaknya harga diri seorang wanita contohnya saja ;
- Allah melarang membunuh bayi perempuan begitu juga jiwa-jiwa yang tak berdosa secara umum dan Allah siapkan bagi pelakunya Adzab yang sangat pedih.
- Allah melarang seorang anak laki-laki menikahi mantan istri ayah mereka begitu juga menikahi dua wanita yang bersaudara ditakutkan adanya rasa saling cemburu di antara mereka yang menyebabkan adanya permusuhan dan pecah belah di antara mereka allah berfirman dalam surah An Nisa ayat 23 yang artinya : " telah diharamkan atas kalian ibu-ibu kandung kalian, putri-putri kalian, saudari-saudari kandung kalian, saudari-saudari ayah kalian, saudari-saudari ibu kalian, dan putri-putri saudara dan saudari kalian dan wanita-wanita yang menyusui kalian ( ibu dari susuan) dan saudari-saudari kalian sepersusuan, ibu dari istri-istri kalian, dan putri-putri dari istri-istri kalian ( yang bukan anak kalian) yang kalian telah tiduri ibunya (baca: istri yang memiliki putri tsb.) adapu klau kalian belum tidur bersama ibunya maka boleh-boleh saja, dan istri anak laki-laki kandung kalian dan menggabungkan( menikahi) dua wanita yang bersaudara kecuali yang telah-telah lalu(masa jahiliyah)".
- Allah juga memerintahkan untuk tidak berhubungan intim dengan istri yang sedang dalam keadan haidh sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu 'Alaihi wa Sallam tatkala beliau ditanya tentang masalah ini " lakukanlah sesuka kamu selain nikah ( maaf; memasukkan kemaluanmu kedalam kemaluan istrimu)". itupun tanpa mengasingkan mereka sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir yang mengasingkan istri-istri yang sedang haidh di kamar khusus dan melarang mereka keluar dari kamar tersebut.
tentunya semua larangan itu semata-mata bukan untuk mengekang wanita atau Allah tidak peduli terhadap mereka justru sebaliknya karena Allah peduli kepada mereka sehingga Allah membuat batasan-batasan itu karena Allah maha mengetahi dan hukum Allah adalah yang terbaik. coba kita bayangkan jika hal-hal di atas di bolehkan pastinya kejahatan dengan modus pemerkosaan akan meraja lele eh salah meraja lela karena wanita itu sendiri yang menebar pesona, berkhalwat tampa mahramnya dan menjadikan dirinya sebagai mangsa empuk laki-laki yang lemah imannya...begini saja kita ambil contoh kenapa orang tua melarang anaknya untuk pergi ke discoteek atau bar dan melarangnya untuk menyentuh minuman keras tidak lain dan tidak bukan karena si orang tua tadi sayang sama anaknya dan mereka tidak mau sesuatu yang buruk terjadi terhadap anaknya. so..! sudah taukah kamu wahai saudariku seberapa besar kepedulian Allah terhadap dirimu...?!!
0 komentar:
Posting Komentar